Teror Anjing Liar, Dua Orang Warga Pesisir Bukit Jadi Korban

SUNGAIPENUH, JAMBI - Dalam beberapa hari terakhir, teror anjing liar resahkan warga Desa koto Keras, Kecamatan Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh. 

Bahkan, dalam dua hari berturut - turut, dua orang diketahui menjadi korban gigitan anjing yang disebut - sebut menebar penyakit rabies itu.

Baca juga: Puan Maharani: Satgas Perlindungan Data Harus Bisa Selesaikan Semua Kasus Kebocoran Data

Berdasarkan informasi yang didapat, sejak hari Sabtu (20/5/2023). Diketahui satu orang telah menjadi korban yang bernama Aufan yang masih duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar.

Baca juga: 9 WBP Lapas Permisan Ikuti Assessment Tingkat Resiko

"Aufan tiba - tiba dikejar anjing gila dan digigit bagian kaki dengan megeluarkan darah, " ujar edison salah seorang warga Koto Keras kepada Indonesiasatu.co.id.

Tak hanya sampai disitu, Menurut Edison, teror anjing gila tersebut  berlanjut keesokan harinya, Minggu (21/5/2023).

Baca juga: Respons Serangan ‘Hacker’ Bjorka, Fadli Zon: Kominfo dan BSSN Harusnya Jadi Garda Terdepan

Kali ini, korban adalah Elpira (30), wanita tersebut tiba - tiba diserang secara buas saat sedang berjalan.

"Korban kedua setau saya bernama Elpira,  kabarnya mendapat delapan jahitan di jari kakinya, " ungkapnya.

Baca juga: Dugaan Pemalsuan Dokumen,  GPI Bogor Bersama Beberapa Elemen Akan Datangi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

Atas fenomena tersebut, warga menjadi khawatir, terutama terhadap anak - anak. Dan berharap agar pihak terkait segera mencari solusi.

"Kami panik dan sangat khawatir atas kejadian ini, terutama terhadap anak - anak. kami harap pihak terkait agar turun ke lapangan untuk mencari solusi, "pungkas Edison.

Baca juga: Dede Yusuf Pertanyakan Tindakan Represif Aparat di Tragedi Kanjuruhan

Sementara itu, Dr.Iwan Suwindra Direktur utama Rumah sakit MHA Thalib Kota Sungai Penuh saat dikonfirmasi Minggu malam mengatakan belum mendapatkan laporan dari petugas jaga akan adanya pasien yang digigit anjing liar tersebut.

"Saya belum dapat laporan dari petugas jaga, " kata Dr.Iwan Suwindra kepada Indonesiasatu.co.id.(Sony)